Log in
Who is online?
In total there are 3 users online :: 0 Registered, 0 Hidden and 3 Guests None
Most users ever online was 91 on Tue May 14, 2019 5:03 pm
Latest topics
[Story Telling] Forget-Me-Not...
2 posters
Page 1 of 1
[Story Telling] Forget-Me-Not...
ATTENTION,
YANG BOLEH MEMBALAS STORY TELLING INI HANYA FALDIONE A.S. TRIUMPH DAN LUCIFER ANZERYU.
Location: Taman Kota
Time: 11.00 AM
Pagi menjelang siang. Taman tak begitu ramai saat ini. Sungguh disayangkan kalau keindahan yang ada ditaman ini tak dapat dilihat oleh berbagai orang. Pemuda ini berjalan dengan agak tertatih-tatih. Sambil membawa sebuah tas yang cukup besar berisi pakaian-pakaiannya. Tampaknya keadaan pemuda ini begitu buruk. Lihat saja, luka-luka disekujur tubuh, bisa saja di keroyok massa atau kabur dari sebuah pertengkaran.
Nafasnya yang terengah-engah, penampilan yang begitu menyedihkan untuk dilihat. Iris merahnya menatap lurus dengan tajam. Meski sebenarnya tenaga pemuda ini hampir habis terkuras namun ia tetap bertahan.
"A-akhir..nya...a-aku...bebas..."
Nama pemuda ini adalah Faldione Arcrescent Strained Triumph. Oke, nama yang cukup aneh, nyatanya pemuda iris merah ini adalah seorang anggota bangsawan yang kelak akan menjadi Pemimpin Keluarga. Sepertinya tidak juga ya, karena Faldione kabur dari rumahnya sendiri. Hal yang mengejutkan, eh?
Merasa nasibnya buruk, masih adakah seseorang yang mau menolongnya?
YANG BOLEH MEMBALAS STORY TELLING INI HANYA FALDIONE A.S. TRIUMPH DAN LUCIFER ANZERYU.
Location: Taman Kota
Time: 11.00 AM
Pagi menjelang siang. Taman tak begitu ramai saat ini. Sungguh disayangkan kalau keindahan yang ada ditaman ini tak dapat dilihat oleh berbagai orang. Pemuda ini berjalan dengan agak tertatih-tatih. Sambil membawa sebuah tas yang cukup besar berisi pakaian-pakaiannya. Tampaknya keadaan pemuda ini begitu buruk. Lihat saja, luka-luka disekujur tubuh, bisa saja di keroyok massa atau kabur dari sebuah pertengkaran.
Nafasnya yang terengah-engah, penampilan yang begitu menyedihkan untuk dilihat. Iris merahnya menatap lurus dengan tajam. Meski sebenarnya tenaga pemuda ini hampir habis terkuras namun ia tetap bertahan.
"A-akhir..nya...a-aku...bebas..."
Nama pemuda ini adalah Faldione Arcrescent Strained Triumph. Oke, nama yang cukup aneh, nyatanya pemuda iris merah ini adalah seorang anggota bangsawan yang kelak akan menjadi Pemimpin Keluarga. Sepertinya tidak juga ya, karena Faldione kabur dari rumahnya sendiri. Hal yang mengejutkan, eh?
Merasa nasibnya buruk, masih adakah seseorang yang mau menolongnya?
Re: [Story Telling] Forget-Me-Not...
Location: taman kota
Time :11.01 AM
Seorang wanita sedang berjalan di taman kota yang sedang sepi. memikirkan sesuatu tampaknya. Dari pakaian dan jubahnya,dapat diketahui bahwa dia adalah salah satu dari anggota Starlight Academy. Malah bisa dibilang dia sendirilah yang menjadi salah satu Fatalite di sana.
Spica L Anzeryu. Begitulah ia dikenal. Ia baru terbangun dari tidur panjangnya,karena itu sekarang ia berjalan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan tahun yang baru untuknya. tentu sambil memikirkan seseorang yang akan menjadi Fatalite Athens,karena hanya itu yang kosong.
Iris ungunya menangkap sesuatu. Pria yang berjalan lemah dengan tampang berantakan membawa tas besar. Yang ada di otak Spica:Dia kabur, baru dikeroyok,dan yang paling kuat,COPET alias MALING.
Spica mendekatinya, "...kau tak apa?"tanyanya datar.
Time :11.01 AM
Seorang wanita sedang berjalan di taman kota yang sedang sepi. memikirkan sesuatu tampaknya. Dari pakaian dan jubahnya,dapat diketahui bahwa dia adalah salah satu dari anggota Starlight Academy. Malah bisa dibilang dia sendirilah yang menjadi salah satu Fatalite di sana.
Spica L Anzeryu. Begitulah ia dikenal. Ia baru terbangun dari tidur panjangnya,karena itu sekarang ia berjalan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan tahun yang baru untuknya. tentu sambil memikirkan seseorang yang akan menjadi Fatalite Athens,karena hanya itu yang kosong.
Iris ungunya menangkap sesuatu. Pria yang berjalan lemah dengan tampang berantakan membawa tas besar. Yang ada di otak Spica:Dia kabur, baru dikeroyok,dan yang paling kuat,COPET alias MALING.
Spica mendekatinya, "...kau tak apa?"tanyanya datar.
Re: [Story Telling] Forget-Me-Not...
Ia tak peduli pada tatapan-tatapan orang yang menatapnya dengan tatapan aneh, atau bahkan heran. Terdengar suara mereka yang berkomentar 'Itu bukankah si Pangeran dari Triumph?' atau 'Kasihan ya pemuda itu...' atau 'Pasti itu maling ya'. Kira-kira bergitulah yang dikatakan mereka. Tambah lagi malah pemuda ini mengeluarkan pedangnya yang terbungkus itu, jelas saja orang makin ketakutan.
Kepalanya terasa pusing, lehernya terasa hangat. Ia butuh istirahat. Ya, butuh istirahat. Merasa sebentar lagi pandangannya akan buyar. Faldione tak peduli akan kondisinya, yang sekarang ia lakukan hanyalah berjalan, dan berjalan... Hingga suatu suara menghentikan geraknya,
"...kau tak apa?"
Oh yak, sekarang ada yang menghalanginya. Iris merahnya menangkap sesosok gadis berjubah, dan bersurai ungu. Tak mengenalnya, karena memang ia belum pernah melihat gadis manis itu. Lama-kelamaan pandangannya agak buyar. Selain hampir kehilangan konsentrasi, luka yang ia derita masih belum diobati.
"Sa-saya... tidak apa kok..." tutur pemuda ini lirih.
Lagi-lagi ia menipu perasaannya, dasar bodoh.
Kepalanya terasa pusing, lehernya terasa hangat. Ia butuh istirahat. Ya, butuh istirahat. Merasa sebentar lagi pandangannya akan buyar. Faldione tak peduli akan kondisinya, yang sekarang ia lakukan hanyalah berjalan, dan berjalan... Hingga suatu suara menghentikan geraknya,
"...kau tak apa?"
Oh yak, sekarang ada yang menghalanginya. Iris merahnya menangkap sesosok gadis berjubah, dan bersurai ungu. Tak mengenalnya, karena memang ia belum pernah melihat gadis manis itu. Lama-kelamaan pandangannya agak buyar. Selain hampir kehilangan konsentrasi, luka yang ia derita masih belum diobati.
"Sa-saya... tidak apa kok..." tutur pemuda ini lirih.
Lagi-lagi ia menipu perasaannya, dasar bodoh.
Re: [Story Telling] Forget-Me-Not...
Spica mengernyit. Jawaban pria ini tak seperti kenyataan. lihatlah luka-luka di tubuhnya itu. Parah,menyedihkan. Mau tak mau... Spica memapah pria itu,ke bangku terdekat. Dia mendudukan Pria perak itu di bangku,dan berlari menjauh,membeli obat.
Dalam waktu 10 menit,ia kembali lagi dengan kotak obat. Diobatinya luka-luka di tubuh pria perak itu.
"kau kenapa? di keroyok gara-gara ngemaling ya?"tanya Spica asal,sambil merawat Pria itu. "Kalo mau ngemaling jangan jam segini,tengah malam aja..."tambahnya
Dalam waktu 10 menit,ia kembali lagi dengan kotak obat. Diobatinya luka-luka di tubuh pria perak itu.
"kau kenapa? di keroyok gara-gara ngemaling ya?"tanya Spica asal,sambil merawat Pria itu. "Kalo mau ngemaling jangan jam segini,tengah malam aja..."tambahnya
Re: [Story Telling] Forget-Me-Not...
Faldione agak kaget ketika tubuhnya dipapah seperti itu, dan sekarang ia terduduk di bangku taman. Pikirannya agak kacau juga, karena tadi ia baru saja dihukum oleh sang ayah, dan dia kabur dengan keadaan yang tak baik. Pemuda ini memejamkan kedua matanya dan menghela napas, sedangkan sang gadis sedang pergi entah kemana.
Setelah 10 menit berlalu, tampaknya gadis ini kembali ke sisinya. Yah, untunglah dia mau merawat pemuda malang ini. Meski komentarnya agak...menyakitkan,
"kau kenapa? di keroyok gara-gara ngemaling ya? Kalo mau ngemaling jangan jam segini,tengah malam aja..."
Maling? Maling katanya? Mana mungkin si Pangeran Bangsawan ini mau berbuat hal kotor seperti itu? Astaga, sepertinya pikiran gadis ini kacau juga ya. Faldione agak senang, karena si gadis berjubah ini sekarang merawatnya.
"Enak saja, aku tak pernah mau mencuri... Ahahaha," ucapnya agak menyindir. Ia tertawa.
Setelah 10 menit berlalu, tampaknya gadis ini kembali ke sisinya. Yah, untunglah dia mau merawat pemuda malang ini. Meski komentarnya agak...menyakitkan,
"kau kenapa? di keroyok gara-gara ngemaling ya? Kalo mau ngemaling jangan jam segini,tengah malam aja..."
Maling? Maling katanya? Mana mungkin si Pangeran Bangsawan ini mau berbuat hal kotor seperti itu? Astaga, sepertinya pikiran gadis ini kacau juga ya. Faldione agak senang, karena si gadis berjubah ini sekarang merawatnya.
"Enak saja, aku tak pernah mau mencuri... Ahahaha," ucapnya agak menyindir. Ia tertawa.
Re: [Story Telling] Forget-Me-Not...
"Enak saja, aku tak pernah mau mencuri... Ahahaha,"
Spica hanya tertawa mendengar jawaban Fal.
"yah....siapa suruh kau berpenampilan seperti orang habis dikeroyok massa" Spica balas menyindir. Dengan sengaja,ia mengobati Fal dengan kasar
"Kalo sakit bilang aja...."
Ia terus mengobati Fal tanpa perasaan,terutama di bagian bagian luka vital. "nggak sakit,kan~?"ia terkekeh pelan. Sifat usilnya benar-benar muncul kali ini
Spica hanya tertawa mendengar jawaban Fal.
"yah....siapa suruh kau berpenampilan seperti orang habis dikeroyok massa" Spica balas menyindir. Dengan sengaja,ia mengobati Fal dengan kasar
"Kalo sakit bilang aja...."
Ia terus mengobati Fal tanpa perasaan,terutama di bagian bagian luka vital. "nggak sakit,kan~?"ia terkekeh pelan. Sifat usilnya benar-benar muncul kali ini
Re: [Story Telling] Forget-Me-Not...
"yah....siapa suruh kau berpenampilan seperti orang habis dikeroyok massa" Spica balas menyindir. Dengan sengaja,ia mengobati Fal dengan kasar
"Kalo sakit bilang aja...."
Faldio meringis perih. Hari ini mungkin hari kesialannya, tepatnya paling sial. Kabur dari rumah dengan keadaan babak belur, dan sekarang malah diobati dengan kasarnya. "Hei! Pelan-pelan dong!" yah namanya juga takdir diobati dengan cara yang amat tidak berperasaan itu.
Pada akhirnya Faldio menyerahkepada yang Maha Kuasa kepada gadis berjubah itu untuk mengobati lukanya. Meski sesekali tampangnya nampak kesakitan dan tersiksa (NAH LO?). Rasanya ingin berkata, 'Ampuni sayaaa!' atau 'Memang takdir saya harus menderita'. Otak pemuda ini mulai error.
"nggak sakit,kan~?"
Fal memasang mimik dingin, ia menggeleng ringan. "Aku seperti ini bukan karena dikeroyokin orang," tuturnya mengaku. "Tapi ini karena pertengkaran antara anak dan ayahnya... Bodoh sekali ya..."
"Kalo sakit bilang aja...."
Faldio meringis perih. Hari ini mungkin hari kesialannya, tepatnya paling sial. Kabur dari rumah dengan keadaan babak belur, dan sekarang malah diobati dengan kasarnya. "Hei! Pelan-pelan dong!" yah namanya juga takdir diobati dengan cara yang amat tidak berperasaan itu.
Pada akhirnya Faldio menyerah
"nggak sakit,kan~?"
Fal memasang mimik dingin, ia menggeleng ringan. "Aku seperti ini bukan karena dikeroyokin orang," tuturnya mengaku. "Tapi ini karena pertengkaran antara anak dan ayahnya... Bodoh sekali ya..."
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|
Sun Jun 13, 2010 11:08 am by Faldione A.S. Triumph
» Absence Absence XD
Fri Apr 30, 2010 12:53 pm by Lucifer Anzeryu
» [Story Telling] Forget-Me-Not...
Sun Apr 18, 2010 3:55 pm by Faldione A.S. Triumph
» What are you listening right now?
Sun Apr 18, 2010 7:26 am by Lucifer Anzeryu
» Edea Syllisya - Sole
Sat Apr 17, 2010 8:58 pm by Lucifer Anzeryu
» Komentar Member diatas ^
Sat Apr 17, 2010 3:20 pm by Lucifer Anzeryu
» Newbie masuk~
Tue Apr 13, 2010 2:32 pm by Faldione A.S. Triumph
» Date Orch Galatice - The Fatalite of Juno
Sun Apr 11, 2010 9:18 pm by Kia Barsoukova
» Faldione Arcestcent Strained Triumph - Fatalite of Athens
Sat Apr 10, 2010 7:00 pm by Lucifer Anzeryu